Tidak Sering Disantap Penumpang Burger yang jadi Menu Unggulan Maskapai Korea Utara
|
POKER ONLINE - Kehidupan warga Korea Utara nyaris tak tersentuh karena tertutup dari dunia modern.Pejabat pariwisata Korea Utara menyebutkan mereka ingin menyambut dua juta turis sampai tahun 2020.Padahal, jumlah wisatawannya saat ini hanya ada 100 ribu.Jadi, negara ini sangat jarang akan informasi destinasi wisata yang menarik.Negara ini punya satu maskapai yang melayani perjalanan ke Korea Utara yaitu Air Koryo.
Air Koryo yang dulu bernama Choson Minhang adalah sebuah maskapai penerbangan milik pemerintah Korea Utara.Rute operasional maskapainya meliputi Asia, Afrika, dan Eropa dan berpusat di Bandara Internasional Sunan, Pyongyang.Tahun 2009, Air Koryo membeli 2 buah Tupolev Tu-204 dengan satu pesanan tambahan (dua pesawat yang beroperasi meliputi satu unit seri -300 dan 1 buah seri -100).Air Koryo juga tertarik membeli Sukhoi Superjet 100 untuk menggantikan pesawat Tupolev Tu-134 dan Antonov An-24.
Tidak Sering Disantap Penumpang Burger yang jadi Menu Unggulan Maskapai Korea Utara
|
Untuk penerbangan jarak jauh, Air Koryo juga tertarik membeli Ilyushin Il-96 untuk menggantikan pesawat Ilyushin Il-62nya.Air Koryo juga telah menambah dua rute penerbangan ke China, yaitu ke Dailan dan Shanghai.Ternyata, Air Koryo punya satu makanan di pesawat yang terkenal, Koryo burger.Namun, makanan satu yang terkenal tidak sesuai dengan bayangan banyak orang.Burger disajikan di atas kertas doily dan ada cabainya.Jamie Fullerton yang menulis perjalanan ke Korea Utara percaya daging yang dipakai bukanlah babi, melainkan ayam.
Dagingnya sangat kusam, bahkan lebih sulit dikenali daripada mengunyahnya," tuturnya seperti dilansir dari Mirror.Ternyata burger di maskapai Air Koryo memang sering tidak dimakan oleh penumpang.Ada yang memakannya namun tidak menghabiskannya.Saya juga tidak menghabiskan Koryo Burger saya," Jamie.Dalam pertahanan kuliner Korea Utara, burger Koryo mungkin terlihat dan terasa sangat tidak menyenangkan karena burgernya baru disajikan di Pyongyang sejak 2009.
UNTUK KELANJUTANNYA SILAHKAN DI KLIK
0 komentar:
Posting Komentar